Open Source Code

Jumat, 14 Juni 2013

VOIP

VOIP

Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony atau Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa.

Protokol 

Voice over IP telah diimplementasikan dalam berbagai macam jalan menggunakan hak milik dan standar serta protokol terbuka. Contoh protokol jaringan yang digunakan untuk mengimplementasikan VoIP meliputi:

Perbandingan dengan jaringan suara konvensional 

Pada jaringan suara konvesional pesawat telepon langsung terhubung dengan PABX (Privat Automated Branch exchange) atau jika milik TELKOM terhubung langsung dengan STO (Sentral telepon Otomat) terdekat. Dalam STO ini ada daftar nomor-nomor telepon yang disusun secara bertingkat sesuai dengan daerah cakupannya. Jika dari pesawat telepon tersebut mau menghubungi rekan yang lain maka tuts pesawat telepon yang ditekan akan menginformasikan lokasi yang dituju melalui nada-nada DTMF, kemudian jaringan akan secara otomatis menghubungkan kedua titik tersebut.

Pada perkembangannya, sistem koneksi VoIP mengalami evolusi. Bentuk peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang saling berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telepon biasa terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan data digital dengan gateway untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau jaringan analog telepon biasa. Komunikasi antara komputer dengan pesawat (extension) di kantor adalah memungkinkan. Bentuk komunikasi bukan Cuma suara saja. Bisa berbentuk tulisan (chating) atau jika jaringannya cukup besar bisa dipakai untuk Video Conference. Dalam bentuk yang lebih lanjut komunikasi ini lebih dikenal dengan IP Telephony yang merupakan komunikasi bentuk multimedia sebagai kelanjutan bentuk komunkasi suara (VoIP). Keluwesan dari VoIP dalam bentuk jaringan, peralatan dan media komunikasinya membuat VoIP menjadi cepat popular di masyarakat umum.
Khusus untuk VoIP bentuk primitif dari jaringan adalah PC ke PC. Dengan memakai PC yang ada soundcardnya dan terhubung dengan jaringan maka sudah bisa dilakukan kegiatan VoIP . Perkembangan berikutnya adalah pengabungan jaringan PABX dengan jaringan VoIP. Disini dibutuhkan VoIP gateway. Gambarannya adalah lawan bicara menggunakan komputer untuk menghubungi sebuah office yang mempunyai VoIP gateway. Pengembangan lebih jauh dari konfigurasi ini berbentuk penggabungan PABX antara dua lokasi dengan menggunakan jaringan VoIP. Tidak terlalu dipedulin bentuk jaringan selama memakai protocol TCP/IP maka kedua lokasi bisa saling berhubungan. Yang paling komplek adalah bentuk jaringan yang menggunakan semua kemungkinan yang ada dengan berbagai macam bentuk jaringan yang tersedia. Dibutuhkan sedikit tambahan keahlian untuk bentuk jaringan yang komplek seperti itu.

Aplikasi VoIP dan Keamanannya

Salah satu aplikasi VoIP yang tersedia adalah Skype. Skype adalah ''software'' aplikasi komunikasi suara berbasis IP melalui internet antara sesama pengguna Skype. Pada saat menggunakan Skype maka pengguna Skype yang sedang online akan mencari pengguna Skype lainnya lalu mulai membangun jaringan untuk menemukan pengguna-pengguna lainnya. Skype memiliki berbagai macam fitur yang dapat memudahkan penggunanya. Skype juga dilengkapi dengan SkypeOut dan SkypeIn yang memungkinkan pengguna Skype untuk berhubungan dengan pengguna telepon konvensional dan telepon genggam.

Privacy
Skype menggunakan AES (Advanced Encryption Standard) 256-bit untuk proses enkripsi dengan total probabilitas percobaan kunci (brute-force attack) sebanyak 1,1 x E-77 kali, sedangkan untuk proses pertukaran kunci (key exchange) simetriknya menggunakan RSA 1024-bit. Public key pengguna akan disertifikasi oleh Skype server pada saatlogin dengan menggunakan sertifikat RSA 1536 atau 2048-bit. Skype secara otomatis akan mengenkripsi semua data sebelum ditransmisikan melalui internet.
Authentication
Setiap pengguna Skype memiliki sebuah username dan sebuah password. Dan setiap username memiliki sebuah alamat e-mail yang teregistrasi. Untuk masuk ke sistem Skype , pengguna harus menyertakan pasangan username dan passwordnya. Jika pengguna lupa password tersebut maka Skype akan mengubahnya dan mengirimkan password yang baru ke alamat e-mail pengguna yang sudah teregistrasi. Pendekatan ini dikenal dengan E-mail Based Identification and Authentication. Dikarenakan Skype merupakan sistem komunikasi suara maka setiap penggunanya dapat secara langsung mengidentifikasi lawan bicaranya melalui suaranya.

Keuntungan VoIP 

Kelemahan dari VoIP

Komunitas VoIP [sunting]

Kualitas suara

Kualitas suara VoIP dipengaruhi oleh beberapa parameter yaitu kapasitas bandwidth, tingkat hilang paket dan waktu tunda yang terjadi di dalam jaringan. Kapasitas bandwidth adalah ketersediaan sumber daya jaringan dalam bentuk lebar pita yang digunakan untuk mentransmisikan data paket. Tingkat hilang paket adalah parameter yang menyatakan besarnya laju kesalahan yang terjadi sepanjang jalur pengiriman data paket dari pengirim ke penerima. Waktu tunda adalah parameter yang menyatakan rentang waktu yang diperlukan untuk mengirimkan paket dari pengirim ke penerima.

Kesimpulan 

Dengan segala potensi yang ada terutama sekali biaya yang relatif murah untuk percakapan jarak jauh, VoIP sangat berpotensi dikembangkan. Paradigma bahwa PSTN adalah inti dari jaringan suara harus diubah bahwa telepon analog biasa adalah bagian dari IP Telephony, yang mengakibatkan perkembangan IPTelePhony akan jauh berkembang dengan pesat dibandingkan telepon analog biasa.


http://id.wikipedia.org/wiki/Voice_over_IP

Senin, 10 Juni 2013

Frame Relay


Frame relay merupakan protokol yang khusus digunakan untuk membuat koneksi WAN jenis Packet-Switched dengan performa yang tinggi. WAN protokol ini dapat digunakan di atas berbagai macam interface jaringan. Karena untuk mendukung performanya yang hebat ini, frame relay membutuhkan media WAN yang berkecepatan tinggi, reliabel, dan bebas dari error.

Frame-relay dirancang untuk menghilangkan overhead yang ada pada X.25. Perbedaan utama antara frame-relay dan X.25 adalah:
·   Pensinyalan kontrol panggilan bahwa pada koneksi logik yang terpisah dari data pemakai. Simpul-simpul (node) perantara tidak perlu mempertahankan tabel-tabel status.
·   Koneksi logik untuk multiplexing dan switching dilakukan pada lapisan 2 sebagai pengganti lapisan 3, berarti menghilangkan satu lapisan pengolahan secara keseluruhan.
·   Tidak terdapat flow-control dan error-control lompatan demi lompatan. Bila diaplikasikan secara keseluruhan maka flow-control dan kontrol kesalahan ujung-ke-ujung merupakan tanggung jawab lapisan yang lebih tinggi

Jadi dengan frame-relay sebuah frame data pemakai tunggal dikirim dari sumber ke tujuan, dan sebuah balasan, yang dibangkitkan oleh lapisan yang lebih tinggi dibawa kembali di dalam frame. Tidak terdapat pertukaran frame-frame data dan balasan lompatan demi lompatan.

Kekurangan utama frame-relay adalah hilangnya kemampuan flow-controldan error-control jalur demi jalur

Kelebihan frame-relay adalah adanya proses komunikasi yang ringan, penundaan lebih rendah dan laju penyelesaian yang lebih tinggi. Frame-relay dapat dipergunakan pada akses dengan kecepetan sampai 2 Mbps.

Ada dua operasi yang terpisah yaitu: taraf kontrol (control plane) yang terlibat dalam penetapan dan penghentian koneksi logic, dan taraf pemakai (user plane) yang bertanggung jawab dalam hal transfer data pemakai diantara pelanggan. Taraf kontrol berada diantara pelanggan dan jaringan sedang taraf pemakai menampilkan fungsi ujung-ke-ujung.

X.25 / LAPB

X.25 merupakan standar buatan organisasi standardisasi ITU-T yang mendefinisikan cara koneksi antara perangkat DTE (Data Terminal Equipment) dengan DCE (Data Communication Equipment) yang memungkinkan perangkat-perangkat komputer dapat saling berkomunikasi. Kelebihan dari X.25 adalah kemampuannya untuk mendeteksi error yang sangat tinggi. Maka dari itu, protokol komunikasi ini banyak digunakan dalam media WAN analog yang tingkat error-nya tinggi.

X.25 adalah protokol standar yang diciptakan untuk interfacing diantara sistem host dan jaringan packet-switching. Standar ini memiliki tiga lapisan yaitu:
-    Lapisan Fisik: menyangkut interface antara suatu stasiun dengan jalur yang terhubung dengan simpul packet-switching.
-    Lapisan Jalur: dimaksudkan agar transfer data yang melintasi jalur fisik cukup andal, dengan cara mentransmisikan data sebagai rantaian dari bingkai data (frame).
-    Lapisan Paket: menyediakan layanan virtual circuit eksternal, yang memungkinkan stasiun mampu menyusun logika koneksi (virtual circuit) ke stasiun tujuan.

Kelebihan protokol X.25 :
·   Protokol X.25 memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibanding RS-232 (64 kbps dibanding 9600 bps).
·   Protokol X.25 memiliki kemampuan untuk menyediakan logical channel per aplikasi.
·   Pendudukan logical channel dapat dilakukan secara permanen dengan mode PVC (Permanent Virtual Channel) maupun temporary dengan mode SVC (Switched Virtual Channel) disesuaikan dengan kebutuhan.
·   Data transfer pada X.25 bersifat reliable, data dijamin bahwa urutan penerimaan akan sama dengan waktu data dikirimkan.
·   Protokol X.25 memiliki kemampuan error detection dan error correction.

Kekurangan protokol X.25 :
·   Tidak semua sentral memiliki antarmuka X.25. Sehingga diperlukan pengadaan modul X.25 dengan syarat bahwa sentral sudah support X.25.
·   Untuk pengembangan aplikasi berbasis protokol X.25 membutuhkan biaya yang relatif lebih besar dibanding dengan RS-232 terutama untuk pembelian card adapter X.25.

·   Untuk komunikasi data antara sentral dengan perangkat OMT beberapa sentral diidentifikasi menggunakan protokol proprietary vendor tertentu yang berjalan di atas protokol X.25.

Point To Point Protocol ( PPP )

Protokol PPP adalah merupakan protokol standar yang paling banyak digunakan untuk membangun koneksi antara router ke router atau antara sebuah host ke dalam jaringan dalam media WAN Synchronous maupun Asynchronous. PPP protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN , adalah protocol point-to-point yang pada awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi point-to-point antara piranti yang menggunakan protocol suite. PPP protocol menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi. Berikut ini adalah fitur kunci dari PPP protocol ini:

1.      PPP protocol beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE).
2.   PPP protocol dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan ISDN.
3.   Tidak ada batas transmission rate
4.   Keseimbangan load melalui multi-link
6.   LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya.
7.   PPP protocol mendukung berbagai macam protocol layer diatasnya seperti IP; IPX; AppleTalk dan sbgnya.
8.   PPP protocol mendukung authentication kedua jenis clear text PAP (Password Authentication Protocol) dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol)
9.   NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field yang mengindikasikan protocol layer atas.

Diagram berikut menunjukkan bagaimana PPP protocol dihubungkan dengan model OSI.

PPP Protocol vs model OSI
Spesifikasi PPP berakhir pada layer Data link. NCP (Network COntrol Protocol) mengijinkan PPP protocol mendukung protocol-2 layer bagian atas seperti IP; IPX; APleTalk dll. Fleksibilitas inilah yang membuat PPP protocol menjadi begitu popular. NCP bertindak sebagai interface antara Data Link layer (yg dispesifikasikan oleh PPP Protocol) dengan jaringan. PPP protocol menggunakan NCP untuk meng-encapsulate paket-2 layer Network. Paket PPP mengandung Header yang mengindikasikan pemakaian protocol layer Network.

PPP protocol Link Control Protocol (LCP) merupakan sayu set layanan-2 yang melaksanakan setup link dan administrasi meliputi:
o  Yesting dan negosiasi Link
o  Kompresi
o  Authentication
o  Deteksi error

Saat sesi dimulai, piranti-2 bertukar paket LCP untuk negosiasi layanan-2 pada yang terdaftar disini. Spesifikasi PPP protocol tidak mengandung standard layer Physical. Akan tetapi PPP protocol dapat berjalan pada bermacam-2 standard physical synchronous dan asynckronous termasuk:
o  Serial asynchronous seperti dial-up
o  ISDN
o  Serial synchronous
o  HIgh Speed Serial Interface (HSSI)
PPP protocol membentuk komunikasi dalam tiga fase:
o  Membuka link dan membentuk sesi dengan saling bertukar LCP
o  Membentuk opsi authentication melalui PAP atau CHAP, CHAP sangat direkomendasikan.
o  Setuju dengan protocol layer diatasnya (IP; IPX; AppleTalk; dll)
- Serial Line Internet Protocol (SLIP)
SLIP merupakan pendahulu dari PPP yang banyak digunakan dalam membangun koneksi serial Point-to-Point yang menggunakan protokol komunikasi TCP/IP.

- High-level Data Link Control (HDLC)
Protokol layer data link ini merupakan protokol ciptaan Cisco System, jadi penggunaan protokol ini hanya ketika sebuah jalur WAN digunakan oleh dua buah perangkat router Cisco saja. Apabila perangkat selain produk Cisco yang ingin digunakan, maka protokol yang digunakan adalah PPP yang merupakan protokol standar.

Untuk memenuhi berbagai macam aplikasi, HDLC menetapkan tiga jenis stasiun, dua konfigurasi, serta tiga model operasi pengalihan data. Ketiga jenis stasiun tersebut adalah sebagai berikut:
·  Stasiun Primer: Bertanggung-jawab mengontrol operasi jalur. Frame-frame dikeluarkan oleh primary yang disebut perintah.
·  Stasiun Sekunder: Beroperasi dibawah kendali stasiun primer. Frame-frame dikeluarkan sekunder yang disebut respons. Primer mempertahankan jalur logik yang terpisah dengan setiap stasiun sekunder pada jalur.
·  Stasiun Gabungan: Mengkombinasikan bentuk primer dan sekunder. Stasiun gabungan bisa mengeluarkan perintah dan respon.

Konfigurasi jalur berupa
·  Konfigurasi tidak seimbang: Terdiri dari satu stasiun primer dan satu atau lebih stasiun sekunder, serta mendukung baik transmisi full-duplex maupun half-duplex.
·  Konfigurasi seimbang: Terdiri dari dua stasiun gabungan, serta mendukung transmisi full-duplex maupun half-duplex.


Sedangkan mode transfer data berupa:
·  Normal response mode (NRM): Digunakan dengan konfigurasi. Primer tidak seimbang mengawali data transfer menuju secondary, namun sekunder hanya mentransmisikan data dalam bentuk respon sampai perintah dari primer saja.
·  Asynchronous Balanced Mode (ABM): Digunakan dengan konfigurasi seimbang. Salah satu stasiunt gabungan dapat mengawali transmisi tanpa perlu ijin dari salah satu stasiunt gabungan lainnya.
· Asynchronous Response Mode (ARM): Digunakan dengan konfigurasi tidak seimbang. Secondary dapat mengawali transmisi tanpa perlu ijin yang jelas dari primer. Primer masih tetap bertanggung-jawab terhadap jalur, termasuk inisialisasi, perbaikan kesalahan, serta diskoneksi logik.


NRM dipergunakan pada jalur multititik, dimana sejumlah terminal dihubungkan ke komputer host. Komputer menanyai setiap terminal untuk dipergunakan sebagai masukan. NRM kadang-kadang juga dipergunakan pada jalur ujung-ke-ujung, utamanya bila jalur menghubungkan sebuah terminal atau periferal lainnya dengan sebuah komputer. ABM merupakan mode yang paling banyak dipergunakan dibanding mode-mode lainnya: karena membuat penggunaan jalur ujung-ke-ujung full-duplex menjadi lebih efisien sebab tidak memerlukan overhead. Sedangkan ARM jarang digunakan: karena hanya bisa diaplikasikan untuk keadaan-keadaan tertentu dimana sekundar perlu mengawali transmisi.

Sabtu, 08 Juni 2013

SONET / SDH



SONET (Synchronous Optical Network)

SONET adalah standar komunikasi digital yang baru untuk suatu sistem transmisi serat optik. Transport signal level-1 (STS-1) dengan frekuensi 51,840 Mbps dan multiplex SONET dibentuk dari sejumlah N kali sinyal dasar STS-1 sehingga lebih effisien dibandingkan hirarki yang lain. SONET juga dapat meningkatkan kapasitas bandwidth pada serat optik tanpa perlu melakukan penambahan kabel optik. Keandalan trafik pada SONET akan selalu terjaga pada topologi ring yang menggunakan wavelenght division multiplexing (WDM).

Format Frame SONET/SDH

Synchronous Optical Network (SONET) atau Synchronous Digital Hierarchy (SDH) adalah standar protokol multiplexing yang mentransfer beberapa aliran bit digital lebih dari serat optik dengan menggunakan laser atau dioda pemancar cahaya (LED) atau bisa juga diartikan sebagai sebuah jaringan teknologi lapisan fisik dirancang untuk membawa volume besar lalu lintas jarak yang relatif lama pada kabel serat optik. SONET dan SDH prinsip kerjanya hampir sama karena menggunakan data rate yg sama.

SDH yang pertama didefinisikan sebagai standar untuk mentrasfer 1.5/2/6/34/45/140 Mbps dalam tingkat transmisi 155,52 Mbps dan sedang dikembangkan untuk membawa jenis lalu lintas lain, seperti modus transfer asinkron asynchronous transfer mode (ATM) dan Internet protocol (IP), diantara tingkat kelipatan bilangan bulat dari 155,52 Mbps. Unit dasar transmisi SONET adalah pada 51,84 Mbps, tetapi untuk membawa 140 Mbps, SDH saat ini dibedakan berdasarkan pada tiga waktu(yakni, 155,52 Mbps [155 Mbps]). Melalui pilihan-pilihan yang sesuai, subset dari SDH kompatibel dengan subset dari SONET; Oleh karena itu, memungkinkan terjadinya kepadatan interworking. Interworking untuk alarm dan kinerja manajemen pada umumnya tidak mungkin terjadi antara SDH dan SONET sistem. Hal ini hanya mungkin terjadi dalam beberapa kasus untuk beberapa fitur diantara penjual SDH dan sedikit lebih terjadi pada penjual SONET. Meskipun SONET dan SDH yang dikandung awalnya untuk transmisi serat optik, SDH system radio yang ada di tingkat yang sesuai dengan kedua SONET dan SDH.
SONET didasarkan pada transmisi dengan kecepatan 51,840 Mbps kelipatan, atau STS-1 dan SDH didasarkan pada STM-1 yang memiliki data rate sebesar 155,52 Mbps, setara dengan STS-3. Tabel berikut berisi daftar hirarki SONET / SDH harga yang paling umum data:



   Pada kesimpulannya adalah:
SONET adalah hirarki antarmuka digital yang dipahami oleh Bellcore dan didefinisikan oleh ANSI untuk digunakan di Amerika Utara. SDH adalah node jaringan antarmuka network node interface (NNI) didefinisikan oleh CCITT / ITU-TS untuk digunakan di seluruh dunia dan digunakan oleh sebagian yang sesuai dengan SONET.


 Contoh Kasus SONET (Synchronous Optical Network)/SDH (Synchronous Digital Hierarchy)
Sebagai contoh, STS-1 mendukung 8000 frame per detik. Setiap frame dibagi menjadi 6480 bit (810 byte). Lihat gambar di bawah ini: 



8000 frames/sec * 6480 bits/frame = 51,840,00 bits per second = 51.84 Mbps .8000 frame / detik * 6480 bit / frame = 51,840,00 bit per detik = 51,84 Mbps.


 Struktur Frame SDH

Struktur frame terendah yang didefinisikan dalam standar SDH adalah STM-1 (Synchronous Transport Module level 1) dengan laju bit 155,520 Mbit/s (155 Mbps). Frame STM-1 berisi dua bagian, bagian SOH (Section Overhead) dan bagian VC (Virtual Container) yang merupakan payloadnya atau informasi intinya dan  dinyatakan dengan sebuah matriks yang terdiri dari 9 baris dan 261 kolom.


Frame SDH terlihat pada gambar di samping


SOH (Section Overhead) sendiri dibagi menjadi dua bagian: bagian regenerator overhead (RSOH) dan bagian overhead multiplex (MSOH). Fungsi dari SOH yaitu menyediakan informasi tentang penyusunan frame, pemonitoran BER(Bit Error Rate).
Sedangkan VC (Virtual Container) yang merupakan pointer digunakan untuk mentransportasikan sinyal-sinyal input multiplekser melalui sebuah jalur. Setiap VC terdiri dari POH (Path Overhead) dan Container.
 Frame STM kontinu dan ditularkan dengan cara serial, byte-demi-byte, baris demi baris.
STM-1 frame berisi
§     1 oktet = 8 bit
§     Jumlah isi: 9 oktet x 270 = 2430 oktet
§     overhead: 8 baris x 9 oktet
§     pointer: 1 baris x 9 oktet
§     payload: 9 baris x 261 oktet
§     Periode: 125 μsec
§     Bitrate: 155,520 Mbps (2430 octets x 8 bit x 8000 frame / s) atau 155.52Mbps 270 * 9 *   64 Kbps:
            Realisasi kapasitas payload: 150,336 Mbps (2349 x 8 bit x 8000 frame / s)
            Transmisi frame dilakukan baris demi baris, dari kiri ke kanan dan atas ke bawah.

 Komunikasi Broadband

  •   Secara umum, Broadband dideskripsikan sebagai komunikasi data yang memiliki kecepatan tinggi, kapasitas tinggi.
  •    Menggunakan DSL, Modem Kabel, Ethernet, Wireless Access, Fiber Optik, W-LAN, VSAT, dsb.
  •      Rentang kecepatan layanan bervariasi dari 128 Kbps s/d 100 Mbps.
  •      Tidak ada definisi internasional spesifik untuk Broadband.
  •     Dalam Draft RPM Penataan Pita Frekuensi Radio untuk Keperluan Layanan Akses Pita Lebar Berbasis Nirkabel  (Broadband Wireless Access) diusulkan definisi Broadband adalah layanan telekomunikasi nirkabel yang memiliki kemampuan kapasitas diatas kecepatan data primer “2 Mbps” (E1) sesuai ITU-R F.1399-1.
  •       Faktor pendorong broadband


Keuntungan SONET

  •    Synchronous optical network (SONET) menawarkan biaya transport yang efektif pada jaringan akses dan jaringan inti/core. Lapisan optic menyediakan layanan transport untuk aplikasi jarak jauh. Dia juga secara langsung men-support layanan data.
  •    Keuntungan SONET adalah dapat memberikan fungsionalitas yang bagus baik pada jaringan kecil, medium, maupun besar.
  • ü  Collector rings menyediakan interface ke seluruh aplikasi, termasuk local office, PABX, access multiplexer, BTS, dan terminal ATM.
  • ü  Manejemen bandwith berfungsi untuk proses routing, dan manajemen trafik.
  • ü  Jaringan backbone berfungsi menyediakan konektifitas untuk jaringan jarak jauh.











ATM Protocol Jaringan


Asynchronous Transfer Mode atau Mode Transfer Asinkron (disingkat ATM) adalah nama sebuah jaringan khusus. ATM merupakan sebuah teknologi lapisan 2, yang dapat digunakan oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana halnya Internet, dengan sistem pengalamatan yang dikelola secara rapi, sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik. 
Mengenal Asynchronous Transfer Mode
Asynchronous Transfer Mode merupakan standar internasional untuk cell relay di mana multiple tipe layanan (semisal suara digital / voice, video, atau data) disampaikan dalamfixed length (53-byte) cells. Fixed-length cells memungkinkan proses sel (cell) berlangsung dalam perangkat keras (hardware), dengan demikian akan mereduksi keterlambatan transmit. ATM dirancang untuk transmisi media berkecepatan tinggi seperti E3, SONET, dan T3.

  • 48 oktet untuk field informasi, dan
  • 5 oktet untuk header.

Karakakteristik
eknologi ATM menawarkan dua karakteristik yang memperbaiki tingkat kecepatan transfer data. Pertama, besarnya paket yang dikomunikasikan menjadi lebih kecil jika dibandingkan dengan protokol-protokol untuk sistem telepon, sehingga memungkinkan paket-paket dari pengguna yang berbeda yang melewati jaringan pada waktu yang bersamaan dapat dikelompokkan secara merata.[5] Karakteristik ATM yang kedua adalah mengingkatnya kecepatan, dari 25 hingga 155 Mbps.[5] Bahkan, peralatan ATM dapat menggabungkan 16 saluran menajadi satu untuk menghasilkan kecepatan transfer hampir sebesar 2,5 juta bit per detik.

Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut sel. Ukuran sel pada ATM adalah 53 oktet (1 oktet =8 bits) yang terdiri dari :
Sebagai teknologi yang dipilih oleh International Telecommunication Union (ITU, sebelumnya CCITT) untuk ISDN jalur lebar (broadband), protokol komunikasi ini juga dispesifikasikan oleh ATM Forum untuk transmisi 155 Mbps pada layer data link menggunakan kabel twisted pair dan aplikasi dalam pengkabelan fiber optik dalam versi yang terakselerasi dari Asynchronous Time Division Multiplexing (ATDM) untuk membawa banyak aliran informasi melalui sebuah kanal komunikasi.
ATM berbeda dalam beberapa hal dari teknologi data link lain yang lebih umum seperti Ethernet.Sebagai contoh, ATM tidak melibatkan routing. Komponen perangkat keras yang disebut ATM Switch membentuk koneksi point to point antara kedua ujung transmisi, 
dan data mengalir langsung dari sumber ke tujuan. ATM tidak menggunakan paket dengan panjang yang berubah-ubah, tetapi menggunakan sel berukuran tetap.
Kinerja ATM diekspresikan dalam bentuk tingkatan OC (Optical Carrier), dan ditulis sebagai "OC-xxx".Tingkatan kinerja setinggi 10 Gbps (OC-192) secara teknis bisa dicapai dalam ATM. OC-3 (155 Mbps) dan OC-12 (622 Mbps) adalah tingkatan kinerja yang lebih umum untuk ATM. ATM dirancang untuk mendukung pengelolaan pita lebar (bandwidth) yang lebih mudah. Tanpa adanya routing dan dengan sel berukuran tetap, pengguna dapat dengan mudah memonitor dan mengendalikan pita lebar (bandwidth) ATM dibandingkan dengan Ethernet.

=========================================================================
Referensi

http://id.wikipedia.org/wiki/Asynchronous_Transfer_Mode

HTTP Respond Code

HTTP merupakan protokol yang memainkan peran penting dalam internet. HTTP mengirimkan kode-kode khusus saat client mengirimkan request. Dapat berupa file, script, atau akses tertentu. Kode ini dapat memberi informasi tentang status halaman atau informasi yang berkaitan dengan server yang bertugas menanggapi request tersebut. Nah, kode-kode tersebut dinamakan HTTP Respond Code. Beberapa ada yang menyebutnya HTTP Status Code, kode status HTTP, dan lain sebagainya.


Paling tidak ada tida versi kode HTTP Respond: RFC 2616 (HTTP/1.1), IANA (Internet Assigned Numbers Authority), dan Microsoft IIS (Internet Information Service). Microsoft IIS menggunakan tambahan sub-kode untuk memberi kode-kode yang lebih spesifik kepada user.

Ada lima kelas dari HTTP respond code. Kode kelas ditempatkan pada digit pertama kode respon. Kelima kelas tersebut adalah sebagai berikut: 


Informational [1**]

Nama lainnya adalah provisional response. Maksudnya kode yang dikirim merupakan balasan sementara. http meminta user untuk melanjutkan permintaan. Dalam dunia nyata, kode ini tidak harus dikirimkan kepada user.

100 Lanjutkan/Continue: 
Server telah menerima permintaan client dan cliient harus melanjutkan untuk mengirim request lanjutan atau detil. Misalnya pada POST request. 

101 Pergantian Protokol: 
Client meminta server untuk beralih protokol dan server mengirimkan 101 sebagai tanda bahwa server akan melakukannya.

102 Pengolahan/Processing:
Pengolahan muncul ketika request yang kita lakukan membutuhkan sub-request lain yang membutuhkan waktu cukup lama dalam memprosesnya. Server mengirim 102 supaya client tetap terhubung dengan server dan tidak terjadi timeout.


Success [2**]

Kode ini menandakan permintaan client telah berhasil diterima, dipahami, dan diproses dengan baik oleh server.

200 OK
Permintaan berhasil diterima. Apabila request berupa GET, respon akan berisi file atau resource yang diminta. Apabila request berupa POST, maka balasan akan berupa deskripsi atau hasil dari request.

201 Dibuat / Created
Permintaan telah dipenuhi dan server membuat file atau sumber daya yang diinginkan.

202  Diterima
Permintaan telah diterima untuk diproses, tetapi pengolahan belum selesai. Permintaan mungkin atau tidak mungkin pada akhirnya akan ditindaklanjuti, karena akan menjadi batasan saat proses sebenarnya terjadi.

203  Informasi Tidak Resmi
Server berhasil memroses permintaan, tetapi balasan yang dikirimkan mungkin berasal dari sumber lain. 

204  Tidak Ada Konten
Server berhasil memroses permintaan, tetapi tidak mengembalikan konten apa pun. 

205  Reset Konten
Server berhasil memroses permintaan, tetapi tidak mengembalikan konten apa pun. Tidak seperti respon 204, respons ini mengharuskan pemohon mengubah tampilan dokumen. Misalnya mengubah jenis input baru pada form.

206  Partial Content/Konten Sebagian
Server memberikan sebagian dari resource yang diminta karena rentang header (range header) dikirim oleh client. Header range digunakan oleh alat-alat seperti wget untuk melanjutkan download yang terputus, atau membagi koneksi download menjadi beberapa bagian.

207  Multi-Status 
Pesan dikirim dan diikuti oleh XML code yang berisi sejumlah kode respon terpisah, tergantung pada berapa banyak sub-request dibuat oleh client. 

208  Sudah Dilaporkan
Bagian dari DAV binding telah disebutkan dalam reply sebelumnya untuk permintaan ini, dan tidak disertakan lagi pada request seterusnya.

250 Low Storage Space
Server mengembalikan peringatan ini setelah menerima permintaan RECORD yang mungkin tidak dapat dipenuhi karena ruang penyimpanan tidak cukup. Jika memungkinkan, server harus menggunakan Range Header untuk menunjukkan kapan terakhir server mampu merekam data baru. 

226  IM Telah Digunakan
Server telah menerima request GET untuk suatu file atau data, namun balasannya adalah representasi dari hasil satu atau beberapa sample copy yang diterapkan pada saat itu.


Redirect [3**]

Klien harus mengambil tindakan tambahan untuk melengkapi permintaan, misalnya berpindah alamat (url) request. Redirect dapat dilakukan dengan atau tanpa konfirmasi user, tetapi informasi redirect harus dikirimkan kepada user agar di proses selanjutnya user tidak salah alamat. Redirect otomatis dibatasi hingga lima kali. Apabila lebih, maka request akan berhenti dan dicap sebagai loop tak terbatas.

300  Multiple Choices
Menunjukkan beberapa pilihan untuk sumber daya yang dapat client pilih. misalnya, dapat digunakan untuk menyajikan pilihan format yang berbeda untuk file video, dengan berbagai ekstensi.

301  Dipindahkan Secara Permanen
Request saat ini serta semua permintaan selanjutnya harus diarahkan ke URL tertentu yang diberikan.

302  Dipindahkan Sementara
Hampir sama dengan 301, namun kode ini bersifat sementara. Client perlu melakukan redirect sementara.

303  Lihat Lokasi Lainnya
Dengan menggunakan metode GET, server menemukan konten yang diminta client pada lokasi lain. Kemudian server mengirimkannya kembali dengan GET message terpisah. 

304  Tidak Diubah
Halaman yang diminta belum dimodifikasi sejak permintaan terakhir. Ketika server menampilkan respons ini, tidak mengembalikan isi halaman.

305  Penggunaan Proxy 
Sumber daya yang diminta hanya tersedia melalui proxy, yang alamatnya disediakan dalam balasan.

306  Beralih Proxy
Tidak lagi digunakan. Pesan ini berartii "permintaan berikutnya harus menggunakan proxy yang ditentukan."

307  Temporary Redirect
Dalam hal ini, permintaan harus diulang dengan URL lain. Tetapi permintaan berikutnya client harus menggunakan alamat asli kembali.

308  Permanent Redirect
Request saat ini, dan semua permintaan masa depan harus diulang dengan menggunakan URL lain.


Request Error [4**]

Mengindikasikan client melakukan kesalahan sehingga server tidak dapat menanggapi request tersebut.

400  Bad Request
Permintaan tidak dapat dipenuhi karena server tidak memahami syntax yang dikirim.

401 Tidak Sah
Serupa dengan 403 Forbidden. Tetapi401 terjadi karena server membutuhkan autetifikasi. Biasanya muncul pada halaman-halaman login.

402  Pembayaran Diperlukan
Akan diterapkan pada masa depan. Kode ini digunakan pda pembayaran online.

403  Forbidden
Request dari client adalah permintaan yang valid, tapi server menolak untuk menanggapinya. Server masih memerlukan otentikasi tambahan, hal ini biasanya berarti bahwa mandat yang disediakan berhasil dikonfirmasi tetapi bahwa kredensial atau akses tidak memberikan izin klien untuk mengakses file (misalnya pengguna mencoba untuk mengakses konten terbatas).

404  Tidak Ditemukan
Sumber daya yang diminta tidak dapat ditemukan tetapi mungkin tersedia lagi di masa depan.

405  Metode Tidak Diizinkan
Request dibiuat dengan metode yang tidak didukung server. misalnya, menggunakan metode GET pada form yang membutuhkan data yang akan disajikan melalui POST, atau menggunakan PUT pada sumber daya read-only.

406  Tidak Dapat Diterima
Sumber daya yang diminta hanya mampu menghasilkan konten tidak dapat diterima tergantung dari header yang dikirimkan oleh client. Misal client meminta file .jpg, tetapi server hanya mampu menangani file teks.

407  Otentikasi Proxy Diperlukan
Klien harus terlebih dahulu mengotentikasi diri sendiri dengan proxy.

408  Request Timeout
Server kehabisan waktu menunggu permintaan.

409  Konflik
Menunjukkan bahwa permintaan tidak dapat diproses karena konflik dalam permintaan. Server menampilkan kode ini dalam menanggapi permintaan PUT yang bertentangan dengan permintaan sebelumnya, bersama dengan daftar perbedaan antara permintaan.

410  Hilang
Menunjukkan bahwa sumber daya yang diminta tidak lagi tersedia dan tidak akan tersedia lagi. 

411  Panjang / length Diperlukan
Server tidak akan menerima permintaan tanpa Content-Length header field yang sah.

412  Prasyarat Gagal
Server tidak memenuhi salah satu prasyarat yang client minta.

413  Entitas Permintaan Terlalu Besar
Permintaan lebih besar dari kapasitas server atau diatas kemampuan server untuk memproses.

414  Request-URI Too Long
The URI disediakan terlalu lama untuk diproses server.

415  Jenis Media Tidak Didukung
Request  memiliki jenis media yang tidak didukung server. Misalnya klien mengupload gambar sebagai jpg / svg + xml , tetapi server mengharuskan gambar menggunakan format yang berbeda, misalnya PNG.

416  Rentang Permintaan Tidak Tersedia
Klien telah meminta sebagian dari file, tetapi server tidak dapat menyediakan porsi itu. Sebagai contoh, jika klien meminta bagian dari file yang terletak di luar akhir file. 

417  Harapan Gagal/ Expectation Failed
Server tidak dapat memenuhi persyaratan Expect request-header field.

418  Aku Teko / I’m A Teapot
Kode ini didefinisikan pada tahun 1998 sebagai salah satu IETF dalam lelucon April Mop : Hyper Text Coffee Pot Control Protocol. Di dunia nyata, kode ini tidak digunakan.

420 Enhance Your Calm
Bukan bagian dari standar HTTP, namun dipopulerkan kembali oleh Twitter Search dan Trends API.

422  Unprocessable Entity
Request dari client sah, tetapi tidak dapat diikuti server  karena kesalahan semantik.

423 Terkunci
Sumber daya yang sedang diakses terkunci.

424  Gagal Ketergantungan / Failed Dependency
Permintaan gagal karena kegagalan dari permintaan sebelumnya (misalnya PROPPATCH). 

424  Method Failure (WebDAV)
Menunjukkan metode ini tidak dijalankan pada sumber daya tertentu dalam ruang lingkup karena beberapa bagian dari pelaksanaan metode gagal menyebabkan seluruh metode untuk dibatalkan.

425  Unordered Collection (Internet draft)
Ditetapkan di rancangan " WebDAV Advanced Collections Protocol ", tetapi tidak hadir dalam " Web Distributed Authoring and Versioning (WebDAV) Ordered Collections Protocol".

426  Peningkatan Diperlukan 
Klien harus beralih ke protokol yang berbeda seperti TLS/1.0 .

428  Prasyarat Diperlukan 
Server asal memerlukan permintaan untuk menjadi bersyarat. 

429  Terlalu Banyak Permintaan
Pengguna telah mengirimkan permintaan terlalu banyak dalam jumlah waktu tertentu. 

431 Permintaan Header Field Terlalu Besar 
Server tidak bersedia untuk memproses permintaan karena individual header field, atau semua header field kolektif, terlalu besar. 

444  No Response (Nginx)
Digunakan dalam log Nginx untuk menunjukkan bahwa server tidak mengirimkan informasi ke klien dan menutup sambungan (berguna sebagai pencegah malware).

449  Retry Dengan ... \ Retry With (Microsoft)
Permintaan harus diulang lagi setelah user melakukan tindakan yang tepat.

450  Diblokir Oleh  Windows Parental Controls (Microsoft)
Kesalahan ini diberikan ketika Windows Parental Controls diaktifkan dan memblokir akses ke halaman web yang dituju.

451  Parameter Tidak Dipahami (RTSP)
Server tidak mendukung satu atau lebih parameter yang terkandung dalam permintaan.

451 Tidak tersedia Untuk Alasan Hukum (Internet draft)
Ditetapkan dalam draft internet " A New HTTP Status Code for Legally-restricted Resources ". Dimaksudkan untuk digunakan ketika akses sumber daya ditolak karena alasan hukum, misalnya disensor atau pemerintah meminta akses ini diblokir.

451  Redirect (Microsoft)
Digunakan pada Exchange ActiveSync jika ada server yang lebih efisien untuk digunakan atau server saat ini tidak dapat mengakses kotak surat pengguna. Klien diminta kembali menjalankan protokol HTTP autodiscovery untuk menemukan server yang cocok.

452  Konferensi Tidak Ditemukan (RTSP)
Konferensi ditunjukkan  Conference header field  tidak diketahui oleh server media. 

453  Bandwidth Tidak Cukup (RTSP)
Permintaan itu ditolak karena ada bandwidth yang cukup.

454  Sesi Tidak Ditemukan (RTSP)
Sesi RTSP identifier dalam header Sesi hilang, tidak sah, atau telah habis waktunya. 

455  Metode Tidak Valid Dalam Kondisi Ini (RTSP)
Klien atau server tidak dapat memproses permintaan dalam kondisi saat ini. Balasan HARUS membiarkan header untuk membuat pemulihan kesalahan lebih mudah. 

456 Header Field Tidak Berlaku Untuk Resource (RTSP)
Server tidak dapat bertindak pada request header yang dibutuhkan. 

457  Range Tidak Valid (RTSP)
Rentang nilai yang diberikan di luar batas, misalnya, di luar akhir presentasi. 

458  Parameter  Read-Only (RTSP)
Parameter yang akan ditetapkan oleh SET_PARAMETER dapat dibaca tetapi tidak dapat dimodifikasi.

459  Operasi Aggregate Tidak Diizinkan (RTSP)
Metode yang diminta tidak dapat diterapkan pada URL tersebut karena merupakan URL (presentasi) aggregate. 

460  Hanya Operasi Aggregate Yang Diizinkan (RTSP)
Metode yang diminta tidak dapat diterapkan pada URL tersebut karena bukan merupakan URL (presentasi) aggregate.

461  Transport Tidak Didukung / Unsupported  Transport
Tidak mengandung spesifikasi transport yang didukung. [ 5 ]

462  Tujuan Tak Dapat Dijangkau / Destination Unreachable (RTSP)
Saluran transmisi data tidak dapat ditentukan karena alamat klien tidak bisa dihubungi. 

494  Request Header Terlalu Besar (Nginx)
Kode internal nginx yang mirip dengan 431 tetapi telah diperkenalkan sebelumnya. 

495  Cert Error (Nginx)
Kode internal nginx yang digunakan ketika terjadi kesalahan sertifikasi SSL client.

496  Tidak Ada Cert (Nginx)
Kode internal nginx yang digunakan ketika klien tidak memberikan sertifikat untuk membedakannya dari 4XX dalam log dan pengalihan halaman kesalahan.

497 HTTP Ke HTTPS (Nginx)
Kode internal nginx yang digunakan untuk permintaan HTTP biasa yang dikirim ke port HTTPS untuk membedakannya dari 4XX dalam log dan pengalihan halaman kesalahan.

499  Permintaan Client Tertutup (Nginx)
Digunakan dalam log Nginx untuk menunjukkan bila koneksi telah ditutup oleh klien sementara server masih memproses permintaan nya, membuat server tidak dapat mengirim kode status kembali. 


Server Error [5**]

Kebalikan dari 4**. Server gagal memproses request dengan baik, meskipun server mengetahui kalau request tersebut valid. Server harus mampu memberi penjelasan situasi serta dimana letak kesalahan. Serta memberi informasi apakah itu kesalahan sementara atau permanen. 

500  Internal Error Server
Server mengalami galat/error dan tidak dapat memenuhi permintaan.

501  Not Implemented
Server tidak memiliki fungsi untuk memahami atau memenuhi permintaan. 

502 Bad Gateway
Server bertindak sebagai gateway atau proxy dan menerima respon tidak valid dari upstream server. 

503  Layanan Tak Tersedia
Server saat ini tidak tersedia (karena kelebihan beban atau dalam proses pemeliharaan). Secara umum, ini hanyalah kondisi sementara.

504  Gateway Timeout
Server bertindak sebagai gateway atau proxy dan tidak menerima respon yang tepat waktu dari server upstream.

505  HTTP Version Not Supported
Server tidak mendukung versi protokol HTTP yang digunakan dalam permintaan. 

506  Variant Also Negotiates
Transparent content negotiation yang diminta client berujung pada circular reference.

507  Insufficient Storage
 Server tidak dapat menyimpan representasi yang diperlukan untuk menyelesaikan permintaan.

508  Loop Terdeteksi (Webdav, RFC 5842)
Server mendeteksi infinite loop saat memproses permintaan (dikirim sebagai pengganti 208).

509  Bandwidth Limit Exceeded 
Kode status ini digunakan pada banyak server, tetapi tidak atau belum ditentukan dalam RFC.

510  Not Extended
Ekstensi lebih lanjut diperlukan oleh server untuk memenuhi permintaan client.

511  Jaringan Otentikasi Diperlukan ( RFC 6585 )
Klien perlu mengotentikasi untuk mendapatkan akses jaringan. Digunakan untuk mencegat proxy yang digunakan mengontrol akses ke jaringan.

551  Pilihan Tidak Didukung (RTSP)
Sebuah opsi yang butuhkan dalam Proxy-Require fields tidak didukung.

598  Network Read Timeout Error
Kode status ini tidak ditentukan dalam RFC, tapi digunakan oleh Microsoft HTTP proxies. 

599  Network Connect Timeout Error 
Sama seperti 598, kode status ini tidak ditentukan dalam RFC, tapi digunakan oleh Microsoft HTTP proxies. 


=========================================================
Referensi